Tuesday, November 22, 2016

Melihat Kebaikan


Hari, Pak Oman, guru Alquran Hadist di sekolah kakak, memberi tugas ke murid-murid di kelas 7.2, menulis nama mereka di selembar kertas, kemudian kertas tersebut diputar berkeliling dan saling bertukar. Setiap murid harus menulis kebaikan dari nama murid yang tertera di kertas tersebut. Setelah semua murid mengisi seluruh lembar kertas, maka kertas atas nama diri mereka sendiri akan kembali mereka pegang. Pak Oman mengatakan kepada murid-murid, pelajaran hari ini adalah, kita lebih mudah melihat keburukan orang lain ketimbang kebaikannya.

Sesampainya di rumah, Agi menceritakan hal tersebut dengan gembira sembari memberikan selembar kertas yang tertera namanya. Alhamdulillah, terima kasih pak guru yang sudah mengajarkan sesuatu yang berharga pada anak saya, sore ini saya menambahkan pesan ke Agi, bahwa ketika mengingat seseorang, maka ingatlah semua kebaikan yang dilakukan orang tersebut, maka kita akan berbahagia.

Selembar kertas itu juga membuat saya lega, menjawab kegalauan hati saya. Hal yang sangat saya khawatirkan saat Agi menginjak usia ABG adalah, bisakah Agi beradaptasi dengan baik dimanapun dia berada, bisakah dia diterima dengan hangat oleh lingkungan, mampukah dia bisa bersahabat dengan siapapun. Karena menurut saya, memiliki banyak teman dan disayang oleh banyak orang, itu lebih utama. Karena hal itu akan membuat dia merasa nyaman dan aman. Tak harus terkenal, tapi setidaknya dia merasa diterima. Selanjutnya, untuk hal lain pasti akan mengikuti. Prestasi akademik yang bagus adalah sebuah bonus. Semoga Agi selalu dikelilingi sahabat-sahabat yang memberi kebahagiaan.

No comments: