Wednesday, June 22, 2005

obat tradisional

OBAT - OBAT TRADISIONAL UNTUK SI KECIL

Untuk penyakit ringan, obat tradisional dari bahan-bahan alami cukup
efektif, kok. Hanya saja, kalau sampai 3 hari sakitnya masih berlanjut,
sebaiknya segera konsultasikan ke dokter.

Orang tua kita dulu membalurkan parutan bawang merah ke perut si kecil bila
kembung, meneteskan air perasan daun miana ke mata bayi yang belekan, atau
mengoleskan abu bakaran bunga sidowayah untuk mengeringkan pusar bayi.
Masihkah hal ini berlangsung?

"Sayangnya, tradisi ini sudah banyak ditinggalkan. Tak lain karena
kebanyakan orang tua, kini tidak lagi mengetahui kegunaan dari tanaman
tersebut untuk pengobatan. Bahkan sebagian menganggap bahwa ramuan
tradisional itu kuno, takhayul, repot, pahit, bau, dan tidak manjur," sesal
Endah Lasmadiwati, seorang pelestari tanaman obat dan pengembang kesehatan
alami yang memiliki dan memimpin Taman Sringanis, Bogor.

Padahal, menurutnya, ramuan tradisional ini cukup efektif untuk mengobati
penyakit anak, terutama yang ringan-ringan, seperti pilek, panas, diare,
masuk angin, dan lainnya. "Namun dengan catatan, bila dalam waktu 3 hari tak
ada gejala membaik, maka tetap harus membawanya ke dokter."


KEBERSIHAN OBAT


Dalam meramu obat-obatan, sudah tentu harus diperhatikan segi kebersihannya.
Tanaman obat yang akan digunakan sebaiknya dicuci dengan air matang. Baik
bahan-bahan obat maupun perlengkapan yang akan digunakan, hendaknya dicuci
bersih dan tidak berkarat. Begitu juga kain yang dipakai untuk memeras atau
menyaringnya. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya kotoran cacing,
bakteri, virus, atau kotoran tikus yang menempel dan dapat menyebabkan
penyakit leptospirosis.

Sementara takarannya, untuk anak dapat diperkirakan sendiri. Menurut Endah,
orang tua pasti punya insting untuk itu. Misalnya, untuk membalur badan anak
yang masih kecil, cukup gunakan satu siung bawang merah saja. Kalau anaknya
sudah besar, sediakan dua siung bawang. Begitu pun untuk dosis yang diminum,
untuk membuat ramuan dosis anak, cukup kira-kira 1/2 atau 1 ruas jari untuk
kunyit atau jahe. "Semakin besar usia anak, tentu dosisnya semakin besar.
Semua harus dikira-kira sendiri dengan ukuran alami, tak bisa seperti dosis
dokter dengan miligram atau mililiter ekstrak obat."

Memang, akunya, ramuan yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan juga punya dampak
yang cukup berbahaya bila dosisnya berlebihan, seperti timbulnya rasa mual,
muntah, pusing, diare, dan lain-lain. Begitu pun bila dosisnya terlalu
sedikit, bisa tidak efektif dan lama sembuhnya. "Jadi, bila tak yakin pada
ukuran ramuannya, lebih aman tanyakan kepada ahlinya atau yang sudah
berpengalaman. Bisa juga berpatokan pada buku-buku ramuan."

Aneka Obat - obatan

* Penurun panas, batuk, dan pilek

Parut bawang merah, tambahkan minyak telon, lalu balurkan pada punggung
sampai bagian pantat sambil sedikit diurut. Juga pusar dan ubun-ubun. Untuk
ramuan minum: air kelapa satu cangkir ditambah 1 sendok teh madu, aduk, lalu
kukus. Setelah dingin, berikan pada anak sebanyak 3 sendok teh setiap 2 jam
sekali. Ramuan ini diberikan untuk bayi 8 bulan ke atas. Bila usia anak di
bawah 8 bulan, cukup dengan pemberian ASI atau ibunya yang minum ramuan
tersebut.

Pada anak yang agak besar, gunakan ramuan minum berupa air kunyit dan madu.
Setengah sampai satu ruas jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dikerik
kulitnya, diparut, lalu diberi air matang 1/2 cangkir, peras, kemudian
diendapkan. Campur bagian air kunyit yang tanpa endapan dengan kocokan 1
butir kuning telur dan 1 sendok makan madu, kemudian disuapkan pada anak.
Ramuan ini bisa untuk penurun panas seperti pada sakit cacar air, flu, atau
apa saja.

* Perut kembung

Parut bawang merah dan tambahkan minyak telon. Kemudian tapelkan bawang yang
sudah diparut tersebut di bagian pusar. Bisa juga, gunakan daun jarak pagar
yang dihangatkan. Olesi dengan minyak kelapa, pilin-pilin, lalu tempelkan
pada pusar si kecil.

* Diare

Sediakan 1/2 jari kunyit yang sudah bersih dibakar, dipotong-potong, 7 pucuk
daun jambu biji, air 2 gelas, dan garam 1/4 sendok teh, rebus dengan api
kecil. Minum airnya, 1 sendok teh satu jam sekali. Untuk mengusir gas, maka
pusarnya ditapeli dengan parutan bawang merah yang sudah diberi minyak
telon. Untuk anak yang sudah agak besar, boleh juga dengan mengunyah halus
pucuk daun jambu klutuk yang sudah bersih ditambah garam lalu ditelan.

* Muntah-muntah

Muntah bisa disebabkan perut mual atau kembung. Sediakan 1/2 sendok teh
ketumbar, 3 butir kapulaga, 5 butir adas hitam, dan air setengah gelas.
Kemudian direbus. Setelah dingin, berikan ke anak sedikit-sedikit, sesering
mungkin atau 2 jam sekali.

Boleh juga dibuatkan air beras kencur. Caranya, cuci 1 sendok makan beras
dan direndam sebentar. Sangrai beras tersebut sampai berwarna kecokelatan,
lalu ditumbuk halus bersama dengan 1 ruas jari kencur, 1 ruas jari kunyit,
dan 1/4 sendok teh adas manis. Setelah itu diseduh dengan air panas,
tambahkan gula merah, sedikit garam, dan asam jawa. Saring, lalu diminumkan
pada anak agar tubuhnya hangat.

* Batuk

Sediakan air jeruk nipis 1 sendok makan ditambah madu 2 sendok makan dan air
matang 2 sendok makan. Masukkan dalam cangkir dan kukus. Setelah agak
dingin, minumkan pada anak sebanyak 1-2 sendok teh. Berikan sehari 5 kali.

* Batuk seratus hari

Sediakan umbi bidara upas sebesar 1/2 jempol yang sudah bersih, parut dan
seduh dengan air panas, lalu aduk-aduk dan dinginkan. Saring dan tambahkan
sedikit madu. Minum sampai habis. Buatlah ramuan ini 3 kali sehari. Bisa
juga gunakan ramuan lidah buaya. Lidah buaya dikupas kulitnya dan ambil
bagian dagingnya sebanyak dua jari, kemudian dicacah. Tambahkan air hangat
dan madu, lalu diminumkan pada anak 1-2 kali sehari.

* Batuk karena angin atau dahak susah keluar

Sediakan 1 butir bawang merah diparut, 1 ruas jari jahe diparut dan diperas
airnya, 7 butir adas manis, 1 ruas jari kunyit diparut dan diperas airnya, 1
sendok makan air jeruk nipis, dan 1/2 gelas air. Masukkan semua bahan di
cangkir, kemudian kukus dan setelah itu saring. Minum 3 kali sehari
masing-masing 2 sendok teh.

* Batuk berlendir

Campurkan air jahe 1 sendok makan, air kunyit 1 sendok makan, bawang putih 1
siung diparut, air jeruk nipis 1 sendok makan, madu 1 sendok makan, dan 3
sendok makan air matang, kemudian dikukus. Diminumkan 3-4 kali sehari 2
sendok teh.

* Pilek

Siapkan bawang merah yang diparut, lalu tapelkan pada tulang leher ketujuh
(bagian tengkuk) dan ubun-ubun anak setelah sebelumnya diolesi minyak kayu
putih. Beri juga minuman yang hangat-hangat, seperti minuman beras kencur.
Selain itu, jemur anak di bawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 atau di
bawah jam 9 pagi. Panaskan bagian dada seperempat jam dan kemudian punggung
seperempat jam. Ini bisa dilakukan sambil jalan-jalan pagi.

* Mata bintitan

Ambil getah dari batang tanaman patikan kebo atau getah dari batang pohon
meniran. Tempelkan sedikit pada kapas, lalu oleskan pada bagian bintitnya,
sedikit saja, jangan sampai terkena mata.

* Mata merah

Taruh 3 lembar daun sirih yang sudah dicuci bersih pada wadah mangkok. Seduh
dengan air panas. Setelah airnya dingin, minta anak untuk mengedip-ngedipkan
matanya dalam air tersebut.

* Sariawan

Ambil sebuah tomat matang, seduh dengan air panas dan kupas kulitnya.
Haluskan tomat tersebut dengan menggunakan sendok, saring dan tambahkan
sedikit gula. Beri anak minumam sari tomat tersebut.

* Tak nafsu makan

Menurut Endah, hilangnya nafu makan dapat disebabkan cacingan atau hal lain
seperti masuk angin. Cara mengatasinya, bersihkan 1 lembar daun jarak pagar,
setelah itu hangatkan sebentar di atas tutup panci. Beri olesan minyak
kelapa pada daun tersebut dan dipilin, kemudian tempelkan daun tersebut di
atas pusar anak, yang sebelumnya sudah diolesi dengan minyak telon.

Bila usia anak sudah lebih dari setahun, coba berikan ramuan 1 telapak
tangan daun pepaya, 1 ruas jari temu hitam/temu ireng, seruas jari tempe
bosok (tempe kemarin), dan sedikit garam. Semua bahan ditumbuk halus, lalu
peras pakai kain dan masukkan ke mulut anak. "Khasiat temu hitam untuk
mengeluarkan cacing, sedangkan daun pepaya untuk menambah nafsu makannya,
dan tempe bosok untuk stamina atau kekuatan tubuhnya.

Untuk menambah nafsu makan anak bisa juga dengan ramuan: 1 ruas jari
temulawak, gula merah, air secukupnya, dan sedikit garam, kemudian rebus dan
saring. Minumkan pada anak 1-2 sendok makan sehari

* Mimisan

Selembar daun sirih yang sudah dicuci bersih dipilin dan disumpalkan ke
hidung anak. Untuk pengobatan dari dalam tubuh lakukan dengan ramuan: 1/2
jempol umbi bidara upas yang sudah bersih diparut dan diseduh dengan 1
cangkir air panas, kemudian disaring, dan setelah dingin diminumkan ke anak
ditambah sedikit madu.

* Benjol karena benturan

Rendam 1 sendok makan beras. Tumbuk bersama kencur dan beri sedikit garam.
Setelah halus, tempelkan ke bagian yang benjol.

Bisa juga diberi ramuan: bawang putih diparut dan diberi ramuan: bawang
putih diparut dan diberi madu, setelah itu dioleskan ke bagian yang benjol.

* Keringat buntet

Sesering mungkin dibedaki tepung kanji.

* Congekan

Cuci bersih 3 lembar daun miana atau 7 lembar daun samiloto segar atau
lengkuas merah muda, lalu tumbuk halus. Peras pakai kain bersih dan teteskan
air perasannya ke telinga. Lakukan dua kali sehari, masing-masing 3 tetes.

* Panu

Dua jari langkuas merah diparut dan diberi sedikit cuka, oles-oleskan pagi
dan sore atau malam hari pada bagian tubuh yang berpanu tersebut.

* Koreng atau borok kepala

Batang brotowali dipotong-potong sebanyak 5 jari. Rebus dengan sedikit air,
oleskan pada bagian kepala.

Bisa juga diberi ramuan: daun brotowali, parutan kunyit dan sedikit garam
ditumbuk halus. Oleskan ke kepala. Boleh juga hanya dengan kunyit saja.

* Sakit gigi

Bawang putih diparut, ditambah sedikit garam, kemudian sumpal ke gigi yang
sakit karena berlubang.

* Digigit nyamuk

Hilangkan bekas gigitannya dengan tanaman sambiloto yang diremas-remas dan
dioleskan ke bagian bekas gigitan tersebut. Kalau tak ada sambiloto bisa
digunakan minyak sereh.

* Asma

Sepuluh siung bawang putih diparut, ditambah madu 1 gelas, kemudian dikukus.
Berikan pada anak sebanyak 1 sendok teh, dua kali sehari. Bisa juga, 10
siung bawang putih diparut, 1 ons gula batu, direbus bersama 1 gelas air.

* Luka-luka berdarah

Cuci bersih daun jambu biji atau daun bandotan, kemudian remas-remas.
Tapelkan pada luka tersebut. Darah akan berhenti segera.

* Keracunan

Minum air kelapa hijau muda 3 kali sehari 1/4 gelas.

* Biduran atau kaligata

Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon.
Untuk ramuan minum: 1 jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula
merah, dan garam direbus dengan 1 gelas air. Saring dan bila sudah dingin
diminumkan 3 kali sehari 1/4 gelas.

perlengkapan pulkam

Bila akan mudik, berikut list barang2 yang harus dibawa :
  • botol susu, minimal 5 buah
  • container/tempat botol susu
  • sterilizer atau teko pemanas listrik + sabun cair
  • tissue basah dan tissue biasa
  • stock susu dan takaran
  • waslap
  • kaos tangan
  • minyak kayu putih
  • minyak telon
  • air minum
  • termos air panas
  • air bersih
  • diapers
  • baju
  • mainan
  • obat2 an a.l : paracetamol, pedyalite, kaopectate(mengatasi mencret)
  • antis
  • bantal
  • selimut
  • perlengkapan mandi
  • mangkok makan, setidaknya 3
  • persediaan makanan buat si kecil

sharing

di bawah ini adalah beberapa sharing dari aku :
  • bila anak batuk, beri minum air hangat untuk mengencerkan dahaknya
  • benjolan yang kadang2 ada pada anak, di belakang telinga/leher, adalah kelenjar getah bening. akan hilang dengan sendirinya
  • menangis biru belum tentu klep jantung. ciri2 nya : anak menangis keras kemudian dia menahan nafas selama 1 menit, sebentar kemudian badannya kaku dan setelah itu, nafasnya akan normal lagi, sering disebut pula sebagai breath holding spells
  • pemberian madu pada bayi, sebaiknya setelah anak berusia setahun lebih. karena ditakutkan anak kita terkena botolism

tampek/campak jerman

gejala2 secara umum dari tampek adalah sebagai berikut :
  • panas 3-4 hari 38 - 39.5 derajat celcius
  • terjadi bintik2 merah di badan
berikut hal hal yang perlu kita ingat :
  • tidak ada obat yang bisa menyembuhkan, asupan gizi yang cukup akan melawan virus ini
  • beri minum banyak banyak agar tidak dehidrasi
  • beri air kelapa hijau muda
  • tetap mandikan anak, jangan dibedakkin
  • untuk karantina, 4 hari

demam

berikut adalah hal - hal yang bisa kita lakukan bila bayi/anak kita demam :
  • kompres dengan air hangat (suhu akan turun dalam waktu 30-40 menit)
  • beri minum banyak banyak
  • jaga agar ruangan tidak panas
  • bila panas mencapai 38.5 derajat celcius, beri paracetamol.
Bawa segera ke dokter, apabila :
  • demam leih dari 72 jam (3 hari)
  • anak susah minum
  • menangis terus terusan
  • kejang/kaku leher
  • sesak nafas
  • muntah, diare terus
  • lemes dan tidur terus

biang keringat

bila bayi/anak kita biang keringat, beri :
  • caladine cair
  • baby cream zwitsal
  • salep apolar
  • bedak salicyl
  • sabun lactacyd
  • purol natural (bukan warna ijo mint) + boor water

table manner

kadang2, kita harus menghadiri acara makan yang formal dan mengikuti aturan table manner. kira2 beginilah simplenya table manner itu :
  • garpu selalu ada di kiri, sendok dan pisau ada di sebelah kanan. dimana mata pisau diletakkan ke arah kiri sendok
  • gunakan garpu yang paling jauh untuk salad, sebelahnya untuk hidangan utama. untuk hidangan selanjutnya, ambil saja garpu/sendok yang selanjutnya

Thursday, June 16, 2005

diare

Dari Milis Funky_mom, begini nih cara mengobati bayi yang lagi diare :
  • Beri air tajin (masak air sampe mendidih, masukkan beras, tunggu sampe mendidih lagi, ambil air yang kental tersebut)
  • Beri larutan kunyit dan madu
  • Pedialyte -> oralit khusus bayi
  • Jangan berikan sayuran dan buah2 an dulu, karena usus sedang luka. beri ikan, telur, daging, tahu.
Kita boleh bawa bayi ke dokter, jika :
  • diare sudah lebih dari seminggu
  • terdapat darah pada feses
  • bayi sering muntah
  • bayi demam tinggi

Thursday, June 09, 2005

Tanaman Obat

From http://wrm-indonesia.org/

Berbagai Tanaman Berkhasiat
Oleh: WRM
Wednesday, 23 March 2005

JAHE (Zingiber officinale)

Khasiat:
Untuk mengobati sakit kepala, masuk angin, obat batuk. gigitan ular, dan menyembuhkan luka.
Cara penggunaannya:
Sakit kepala : letakkan parutan jahe pada kening dan belakang leher.
Luka dan digigit ular : tumbuk halus jahe dicapur garam, oleskan pada bagian yang sakit.
Batuk, dan masuk angin : mengunyah jahe secara langsung dapat menyembuhkan
batuk, atau dibuat minuman dengan cara diparut atau ditumbuk lalu diseduh dengan
air panas.

KECUBUNG (Datura metel)
Khasiat:
Menyembuhkan asma, sakit gigi, bisul, encok.
Cara penggunaannya:
Asma : daun kering diliting untuk dirokok.
Sakit gigi : tumbuk akar tempelkan pada gigi yang sakit dengan kapas.
Bisul : lumatkan daun letakan pada bisul.

KEJI BELING (Hemmigraphia Pararuella sp)

Khasiat:
Menyembuhkan kencing batu, memperlancar air kemih, batu kemih.
Cara penggunaannya:
Daun keji beling 4 lembar, ditumbuk halus-halus, lalu diseduh dengan 1/2 cangkir air panas. Setelah dingin disaring lalu diminum 2 kali sehari.

KEMBANG SEPATU (Hibiscus rosa-sinensis)

Khasiat :
Penghitam alis mata, penawar racun, bronchitis.
Cara penggunaannya :
Penghitam alis : oleskan bunga yang telah dilumatkan pada alis mata.
Penawar racun : minum rebusan akar kebang sepatu.
Bronchitis : hirup uap rebusan bunganya.

KELOR (Maringan oleifera)

Khasiat:
Memperlancar air seni, sakit tulang, ayan.
Cara penggunaannya :
akar direbus air diminum setelah dingin, dicampur daunnya jika untuk memperlancar air seni.

KENCUR (Kaempferia galanga)

Khasiat:
Menghilangkan rasa sakit, keseleo, obat batuk pilek.
Cara penggunaannya:
Keseleo : tumbuk beras dan kecur, oleskan pada bagian yang sakit.
Obat batuk pilek : Minum air perasan parutan kencur dengan bawang merah.

KETEPENG (Cassia alata)

Khasiat:
Obat penyakit kulit, seperti panu, kudis.
Cara penggunaannya:
Gosok-gosokan daunnya pada bagian yang sakit, atau lumatkan dulu.

KOPI (Coffea)

Khasiat:
Mencret, Mulas, Desentri.
Cara penggunaanya:
Diminum tanpa gula atau dengan sedikit gula.

KUMIS KUCING (Ortoiphon spicatus)

Khasiat:
Menyembuhkan kencing batu, kencing darah, memperlancar airkemih.
Cara penggunaannya:
Rebus daun kumis kucing (lima lembar) dengan 2 gelas air sampai menjadi 1 gelas air. Minum setiap hari. Saat merebus bisa juga di campur dengan daun meniran
serta buah jagung muda.

KUNYIT (Curcuma longa)

Khasiat:
Memperlancar air susu, anak mencret
Cara penggunaannya:
Memperlancar air susu dengan cara memakan kunyit muda.
Untuk obat mencret, minum satu sendok perasan kunyit parut dicampur sedikit kapur sirih.

LENGKUAS (Alpinia galanga)

Khasiat :
Obat panu.
Cara pengunaannya :
Parut lengkuas dan tambahkan sedikit kapur sirih, oleskan pada kulit yang berpanu.

LADA (Piper nigrum)

Khasiat :
Obat masuk angin, ashma, mencret
Cara Penggunaannya :
tumbuk lada 1 sendok teh dicampur air panas 2 gelas, minum airnya.

LIDAH BUAYA (Aloe spec)

Khasiat:
Menyembuhkan kencing nanah, kena air panas, kulit terbakar,sakit paru-paru.
Cara penggunaannya:
Kencing nanah, dan sakit paru-paru : daging daun diiris ditambah sirup manis serta air mawar, diminum setiap hari.
Menghitam & melebatkan rambut : oleskan secara teratur getah daging daun lidah
buaya pada kulit kepala.
Kulit terbakar/ kena air panas : oleskan daging buah yang sudah halus pada bagian yang sakit.

cacar aer

Waspadai Campak, Cacar Air & Leptospirosis!

Jakarta, Senin
Oleh: Dr. Handrawan Nadesul, Dokter Umum

Sebulan pasca tsunami Aceh, penyakit campak, cacar air, dan leptospirosis diberitakan berjangkit. Beberapa orang ibu bertanya, apakah ketiga penyakit itu sekarang bisa berjangkit di luar Aceh juga?

Berbeda dengan leptospirosis, penyakit yang ditularkan lewat kencing tikus itu, campak dan cacar air tergolong penyakit anak dan jarang menimpa orang dewasa. Bahwa sekarang nyatanya tak sedikit remaja dan orang dewasa yang terjangkit campak atau cacar air, bukan hal yang luar biasa. Leptospirosis sendiri tergolong penyakit semua umur, tak pandang jenis kelamin, bisa terjadi di kota maupun desa.

Sama halnya dengan campak, cacar air juga disebabkan virus. Virus campak menyebar lewat percikan ludah penderita. Virus cacar air bisa pindah ke tubuh orang sehat lewat bersentuhan langsung dengan cacarnya. Itu maka penderita campak dan cacar air dilarang masuk sekolah atau aktif bekerja di luar rumah.

Di rumah pun, sebaiknya pasien disendirikan ruangan tidurnya. Bila tidak, selang satu dua minggu sejak ada penderita di rumah, orang serumah yang mulai tertular bermunculan karena virus campak dan cacar air amat kuat daya tularnya kepada orang sekitar.

Bahaya komplikasi

Campak hanya menyerang sekali dalam hidup. Namun, tak sedikit penyakit yang menampakkan gejala dan tanda yang menyerupai campak.

Beberapa jenis virus, termasuk campak Jerman (rubella), bergejala seperti campak juga.

Dua hal pasti diagnosis campak, yaitu pertama, adanya bercak pualam di dalam mulut bagian dekat geraham ujung (Koplik spot) beberapa hari setelah ruam campaknya muncul. Kedua, ruam campak baru menghilang setelah hitungan minggu dan menyisakan bercak kehitaman pada kulit. Bukan campak bila setelah beberapa hari saja ruam merah menghilang tanpa menyisakan bercak kehitaman pada kulit.

Orang bilang bagusnya terserang campak selagi kecil mula. Tentu saja lebih baik tidak terserang. Kini, anak diberikan vaksinasi campak agar tidak perlu terserang campak.

Mengapa campak perlu dicemaskan?

Penyakit campak sendiri tidaklah berbahaya. Campak tidak sampai mematikan seperti cacar betulan (variolla), yang di Indonesia sudah tak ada lagi.

Namun, bila menyerang anak yang kondisi tubuhnya lemah, antara lain kurang gizi, sedang mengidap penyakit paru-paru, ginjal, atau penyakit menahun lainnya, campak acap berkomplikasi. Salah satu yang paling ditakuti komplikasi radang paru-paru (bronchopneumonia).

Hampir semua penyebab kematian pasien campak umumnya akibat komplikasi ini. Maka anak yang lemah perlu dilindungi agar tidak sampai terjangkit campak. Termasuk anak korban tsunami dan korban banjir di pengungsian.

Ruam dan Mata Merah

Serangan virus campak diawali demam tinggi disusul oleh munculnya ruam merah pada kulit di sekujur tubuh.

Dimulai di kulit belakang telinga, leher, wajah, kemudian menyebar ke seluruh kulit tubuh. Ruamnya tidak gatal, namun menyerupai bercak-bercak yang bagaikan peta berwarna merah di kulit.

Penyakit virus lain juga bisa bermanifestasi seperti campak. Bedanya, selain dokter menemukan adanya bercak Koplik khas penyakit campak di rongga mulut bagian pipi, selama demam mata pasien merah berair, tak ubahnya sedang sakit mata merah. Bedanya dengan infeksi mata, pada campak disertai rasa gatal, tidak pula bertahi mata.

Diobati atau tidak, campak akan mereda sendiri. Obat yang diberikan dokter pun hanya untuk mengendurkan keluhan demam, pusing, dan gejala penyertanya saja. Tubuh sendiri yang akan melawan virusnya, sehingga kemudian akan terbentuk kekebalan terhadap campak yang bersifat bertahan seumur hidup.

Hanya bila tubuh pengidapnya tergolong lemah, perjalanan penyakit campak menjadi berkepanjangan. Bila setelah ruam kulit mereda dan demam sudah menurun kemudian muncul batuk hebat, sesak napas, lalu demamnya bangkit kembali, kemungkinan ini suatu gejala komplikasi paru-paru.

Kasus demikian perlu perawatan rumah sakit karena perlu infus, pemberian oksigen, dan obat pembasmi infeksi paru. Membiarkan pasien campak berkomplikasi tanpa perawatan khusus, bisa fatal akibatnya.

Cacar Air Bukan Cacar

Bahwa sekarang muncul pula kasus cacar air, jamak adanya. Namun, tidak seganas campak, apalagi cacar.

Diawali demam beberapa hari, kemudian muncul ruam kulit yang tak seluas ruam campak. Beberapa hari setelah ruam muncul, pada bagian kulit yang meruam itulah lenting bening cacar air muncul.

Lenting cacar air bisa muncul di bagian kulit mana saja, kecuali di telapak tangan. Tidak terasa apa-apa. Baru setelah lentingnya pecah, muncul rasa gatal ingin menggaruk. Keropeng cacar mengering setelah dua minggu, dan tidak menyisakan bekas seperti pada cacar.

Indonesia sudah bebas cacar sejak tahun 1978. Jadi, kalau ada orang disini tiba-tiba muncul lenting lenting bening cacar, pasti bukan cacar penyebabnya, melainkan cacar air (chicken pox atau varicella)

cacar air bisa saja menyisakan bekas apabila pada cacarnya tidak dilakukan perawatan secara higienis. Pasien cacar air boleh mandi asal dengan air bersih (sudah dimasak, bubuhi penyuci hama). Setelah mandi dibaluri bedak penyuci hama dan antigatal (bedak salisil).

Keropeng cacar jangan digaruk. Sebaiknya jemari tangan dibungkus, agar tidak menggaruk cacarnya sewaktu tidur.

Pasien cacar air tidak boleh berdekatan dengan orang sehat. Ia masih berpotensi menularkan sejak beberapa hari sebelum cacar airnya muncul sampai beberapa hari lenting cacarnya mengeropeng (sekitar dua mingguan). Selama itu sebaiknya pasien tidak berkontak dengan orang di luar rumah, dan orang serumah pun perlu lebih waspada.

Cacar air juga bukan penyakit mematikan. Asalkan cukup istirahat, kebersihan dan higiene kulit terjaga, menu bergizi tinggi, penyakit akan sembuh sendiri, diobati ataukah tidak.

Sama halnya pada kasus campak, obat dokter hanya untuk meredakan keluhan dan gejala penyakitnya saja

Wednesday, June 08, 2005

about rubella

Take from www.medicastore.com
-----------------------------------------------


Campak Jerman
DEFINISI
Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah suatu infeksi virus menular, yang menimbulkan gejala yang ringan (misalnya nyeri sendi dan ruam kulit).
Berbeda dengan campak, rubella tidak terlalu menular dan jarang menyerang anak-anak.
Jika menyerang wanita hamil (terutama pada saat kehamilan berusia 8-10 minggu), bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan atau kelainan bawaan pada bayi.
PENYEBAB
Penyebabnya adalah virus.
Virus rubella ditularkan melalui percikan ludah penderita atau karena kontak dengan penderita. Penyakit ini juga ditularkan dari ibu hamil kepada janin yang berada di dalam kandungannya.
Penderita bisa menularkan penyakit ini pada saat 1 minggu sebelum munculnya ruam sampai 1 minggu setelah ruam menghilang.
Bayi baru lahir yang terinfeksi ketika masih berada dalam kandungan, selama beberapa bulan setelah lahir, bisa menularkan penyakit ini.
Kekebalan seumur hidup diperoleh setelah menderita penyakit ini.
Wabah bisa terjadi dengan interval 6-9 tahun.
Sindroma rubella kongenital terjadi pada 25% atau lebih bayi yang lahir dari ibu yang menderita rubella pada trimester pertama. Jika ibu menderita infeksi ini setelah kehamilan berusia lebih dari 20 minggu, jarang terjadi kelainan bawaan pada bayi.
Kelainan bawaan yang bisa ditemukan pada bayi baru lahir adalah tuli, katarak, mikrosefalus, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan dan kelainan lainnya.
GEJALA
Gejala mulai timbul dalam waktu 14-21 hari etelah terinfeksi.
Pada anak-anak, gejalanya diawali dengan rasa tidak enak badan selama 1-5 hari, demam yang tidak begitu tinggi (38° Celsius), disertai pembengkakan kelenjar getah bening kepala dan leher, kadang disertai nyeri sendi. Tidak terdapat nyeri tenggorokan, tetapi tenggorokan hanya terlihat agak merah.
Pada dewasa, gejala awal tersebut sifatnya ringan atau sama sekali tidak timbul.
Ruam (kemerahan kulit) muncul dan berlangsung selama 3 hari. Pada mulanya ruam timbul di wajah dan leher, lalu menyebar ke batang badan, lengan dan tungkai.
Pada langit-langit mulut timbul bintik-bintik kemerahan.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala.
Diagnosis pasti pada ibu hamil bisa ditegakkan melalui pengukuran kadar antibodi terhadap virus rubella.
KOMPLIKASI
Kebanyakan anak-anak mengalami penyembuhan total.
Anak laki-laki atau pria dewasa kadang mengalmi nyeri pada testis (buah zakar) yang bersifat sementara.
Sepertiga wanita mengalami nyeri sendi atau artritis.
Pada wanita hamil, campak Jerman bisa menyebabkan keguguran, kematian bayi dalam kandungan ataupun keguguran.
Kadang terjadi infeksi telinga (otitis media). Infeksi otak (ensefalitis) jarang terjadi.
PENGOBATAN
Tidak ada pengobatan khusus untuk campak Jerman.
Untuk menurunkan panas bisa diberikan asetaminofen.
PENCEGAHAN
Vaksin rubella merupakan bagian dari imunisasi rutin pada masa kanak=-kanak.
Vaksin MMR diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Wanita usia subur bisa menjalani pemeriksaan serologi untuk rubella.
Jika tidak memiliki antibodi, diberikan imunisasi dan baru boleh hamil 3 bulan setelah penyuntikan.
Vaksinasi sebaiknya tidak diberikan ketika ibu sedang hamil atau kepada orang yang mengalami gangguan sistem kekebalan akibat kanker, terapi kortikosteroid maupun terapi penyinaran.

Mimisan

From http://wrm-indonesia.org

Mengatasi Mimisan E-mail
Oleh: Dian Yustisiana Adji
Tuesday, 24 May 2005

Mimisan memang kelihatannya mengkhawatirkan, karena kejadiannya tiba-tiba dan tampak banyak darah keluar. Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat anda atau anak anda mengalami mimisan, berdasarkan pengalaman sendiri dan training First Aid & CPR dari West Haven Head Start bulan April lalu.

Kalau Anda lihat:
- darah keluar dari salah satu atau kedua lubang hidung;
- kemungkinan darah mengalir menuju belakang hidung, mulut dan tenggorokan.

Yang Anda lakukan:
1. Dudukkan si anak dan suruh menundukkan kepalanya ke depan sambil membuka mulutnya. Perhatikan kalau ada benda asing di dalam hidungnya dan hati-hati keluarkan.

2. Tekan atau cubit pangkal hidung kiri-kanan bersamaan (tempat meletakkan kacamata) dan tahan selama 10 menit. Anak yang sudah agak besar, bisa diminta untuk menekan pangkal hidungnya sendiri. Minta si anak untuk bernafas melalui mulut dan tidak berbicara, menelan, batuk atau mengendus2.

3. Sesudah 10 menit lepaskan tekanan tadi pelan-pelan. Tekan pangkal hidung selama 10 menit lagi kalau darah masih keluar.

4. Kompres pangkal hidung tadi dengan kain basah dingin atau pengompres dingin khusus.

Yang harus diperhatikan:
- Anda harus konsultasi pada dokter kalau anak masih mimisan sesudah 2 kali upaya mengontrol darah untuk tidak keluar tadi; Anda curiga hidung si anak patah, atau si anak diketahui memiliki tekanan darah tinggi.

- Suruh si anak untuk istirahat beberapa jam dan hindari menggosok, mengorek-ngorek hidung (ngupil) atau berhembus lewat hidung.

- Usahakan agar anak tetap tenang dan minta kerjasamanya dengan baik.

PENTING:
= Jangan suruh anak untuk menengadahkan kepalanya ke belakang saat mimisan atau menyuruhnya berbaring terlentang. Karena darah di dalam hidung bisa masuk melalui mulut menuju tengorokan. Dan rasa darah yang kurang enak, bisa menyebabkan anak kaget, sehingga tersedak atau muntah.

= Jangan memasukkan tissue, kain atau benda apapun seperti daun sirih ke dalam lubang hidung. Tapi Anda bisa meletakkan tissue atau kain di ujung lubang hidung supaya darah tidak menetes dan membuat anak panik.

CATATAN:
= Saya pribadi untuk menghindari mimisan yang seringnya terjadi akibat cuaca yg kering, mengoleskan Petroleum Jelly (semacam pelembab) di ujung hidung atau di dalam lubang hidung. Hati-hati saat mengoleskan di dalam lubang hidung. Anak pun bisa diminta untuk melakukannya sendiri.

Dian Yustisiana Adji,
berdasarkan pengalaman dan training

Wednesday, June 01, 2005

campak

From www.kompas.com
----------------------------------

Anak Campak Boleh Mandi!

Jakarta, Selasa
Oleh: dr.H.H. Mohamad Sp.A., di Jakarta

Seorang ibu menangis tersedu-sedan di depan jasad anaknya. Bocah kesayangan yang tadinya divonis "hanya" kena penyakit campak (measles) itu akhimya dipanggil pulang oleh Yang Maha Kuasa.

Tangis si ibu makin tak tertahan setelah tahu, kematian itu justru datang dari kelalaiannya mencermati perkembangan penyakit campak si anak. Ia mengaku menyesal membiarkan anaknya kekurangan gizi dan malnutrisi.

Lo, kok nyerempet soal gizi?

Ya. Pada penderita campak, kondisi tubuh yang lemah dapat mendatangkan komplikasi. Infeksi salunan pernapasan bagian atas yang sudah diderita akan menjalar ke saluran pernapasan bagian bawah, bronchus, dan paru-paru, sehingga terjadi bronchitis dan paru-paru basah (pneumonia long onsteeking), yang terutama disebabkan infeksi sekunder kuman-kuman.

Ibu itu tidak tahu, untuk menaklukkan campak tubuh harus kuat. Makanan bergizi wajib dikonsumsi, terutama yang mengandung daging, susu, atau telur. Makanan atau minuman bergula dihindari, karena untuk mencerna makanan dan minuman bergula butuh banyak vitamin, terutama vitamin B. Kalau makanan atau minuman bergula tetap saja dikonsumsi, tubuh akan kekurangan vitamin. Berkurangnya vitamin dalam jumlah banyak dapat memperlemah tubuh secara langsung, karena pembentukan sel darah, terutama set darah putih, terhambat.

Padahal, sel darah putih itulah yang berperan langsung dalam pembentukan kekebalan tubuh. Campak sendiri ditularkan oleh percikan ludah. Virus campak menyerang dan memperbanyak diri di selaput lendir saluran pernapasan bagian atas, masuk ke peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Karena menyerang semua jenis sel darah putih (terutama monosit), terjadilah penurunan daya tahan tubuh. Sepak terjang campak dimulai dengan tanda-tanda seperti pada infeksi saluran pernapasan bagian atas.

Suhu tubuh penderita naik sampai 40 derajat C. Setelah lima hari, suhu tubuh turun dan timbul bercak-bercak, dimulai dari belakang telinga lalu menyebar ke seluruh tubuh. Bercak-bercak merah itu berangsur-angsur berkurang dan menghilang setelah lima hari. Perjalanan penyakit campak ini dapat lebih ringan (suhu tubuh tidak begitu tinggi dan bercak-bercak merah tidak merata), jika pasien mempunyai kekebalan tubuh yang baik.

Tak hanya lalai soal makanan, si ibu pun terjebak pada pandangan dan pemahaman masyarakat yang menyesatkan. Yaitu bahwa pasien campak tidak boleh mandi dan tidak boleh kena angin. Konon, jika mandi atau kena angin, campak tidak akan keluar alias masuk lagi. Aneh juga, campak kok disamakan dengan binatang peliharaan, yang bisa keluar-masuk kandang. Padahal, kalau bercak merah tidak keluar, ya berarti bukan campak (bukan campaknya tidak keluar atau masuk lagi).

Salah kaprah itu membuat pasien dikurung dalam ruangan pengap dan lubang angin ditutup. Perlakuan yang justru berperan besar menyebabkan komplikasi paru-paru basah, yang dapat menyebabkan kematian. Pasien menjadi tambah lemah, karena kekurangan oksigen dan cairan tubuh, sehingga terjadi paru-paru basah. Untuk menghindarinya, kalau tidak ada AC, ventilasi udara harus baik. Lebih baik lagi jika pasien dibawa ke udara terbuka yang segar.

Hal terakhir yang harus diingat, penyakit campak tidak ada obatnya. Obat-obat laris yang banyak beredar di masyarakat, yang selama ini dikenal ampuh sebagal "pengeluar" campak, sebenarnya tidak bisa dibuktikan khasiatnya. Campak akan sembuh sendiri. Kekebalan tubuhlah yang dapat menaklukkannya. Penyakit ini hanya dapat dicegah dengan vaksinasi, dimulai pada usia sembilan bulan, dan diulang lagi di usia 15 bulan.

Vaksinasi itu biasanya digabung dengan vaksinasi untuk penyakit mumps (gondongan) dan rubella (campak jerman), yaitu berupa suntikan MMR (measles, mumps, rubella). MMR sebaiknya diulang sebelum berumur 12 tahun.