Thursday, December 15, 2005

Menyembuhkan Anak dari The Wanting Everything Syndrome



Oleh: Sylvie Gill

Tuesday, 13 December 2005
Setiap orang tua pasti ingin membahagiakan anaknya,
memenuhi semua keinginannya. Tetapi jika tidak hati-hati,
anak anda bisa terjebak The Wanting Everything Syndrome.
Bagaimana menghindarinya?
Simak beberapa tips berikut ini.

Tunjukkan nilai dari setiap benda/barang dengan jelas

“Tunjukkan kepada anak-anak benda / barang yang
betul-betul penting dan diperlukan” begitu kata Betsy Taylor,
Director of the Center for a New American Dream.
Tunjukkan juga kepada anak-anak bahwa jika
Anda membeli sesuatu benda/barang, hal itu dikarenakan
benda/barang tersebut mempunya nilai dan kegunaan untuk Anda,
bukan karena Anda hendak memamerkan barang tersebut
kepada orang lain. Taylor juga menambahkan, orang tua tidak perlu
takut membicarakan masalah uang kepada anak-anak :
“Jika Anda tidak mampu membeli sesuatu benda/barang
karena tidak mampu, jujurlah kepada anak-anak”.

Batasi Waktu Menonton TV

Menurut Susan E. Linn, EdD, seorang psikolog dari
Harvard Medical School, menonton sajian iklan TV perlahan-lahan
memberikan sebuah pesan yang salah kepada anak-anak :
bahwa kepemilikan akan sesuatu barang membuat kita bahagia.
Dampingi anak-anak ketika mereka menonton iklan TV,
bantu mereka dengan menerangkan pesan yang diberikan dari iklan tersebut.

Lakukan dan nikmati kegiatan lain yang bersifat non-materi

Fasilitas umum seperti taman atau pun taman hiburan yang
semakin langka di kota-kota besar, membuat kegiatan akhir pekan
kita kerap dipenuhi dengan hanya jalan-jalan ke pusat perbelanjaan
yang satu ke lainnya. Hal ini lambat laun akan menciptakan pola hidup
yang konsumtif kepada anak-anak. Cobalah melakukan kegiatan lain
yang melibatkan semua anggota keluarga seperti jalan pagi bersama,
membuat penganan kesukaan bersama di rumah,
melakukan hobi pekerjaan tangan, dan masih banyak lagi
kegiatan lain yang tidak melibatkan biaya besar, begitulah kira-kira
menurut Betsy Taylor. “Lakukan kegiatan-kegiatan yang lebih
melibatkan minds dan spirits, dan tidak melibatkan biaya besar.”

Ritual "Decommercialize"

“Jangan selalu merasa, wah saya harus membuat pesta ulang tahun
yang mahal dan bergengsi” saran Juliet Schor, seorang Professor
dari Harvard dalam tulisannya dengan judul : The Overspent American
(Harper Collins, 1999). Schor menyarankan agar dibuat kesepakatan
dalam keluarga Anda untuk mengurangi hadiah-hadiah yang biasa
diberikan saat Hari Raya, ulang tahun, dan sejenisnya.

Berikan Anak-anak jatah Uang Saku, tumbuhkan semangat
menabung dan bantu mereka cara mengaturnya

Sebuah survey di lakukan di Amerika pada tahun 1999 kepada
sekitar seribuan pembaca majalah anak-anak Zillions di kelompok usia
antara 9 – 14 tahun yang mendapat uang saku dari orang tuanya :
anak-anak ini cenderung mempunyai kebiasaan menabung dibandingkan
dengan anak-anak yang tidak mempunyai uang saku bulanan.
Jumlah uang saku bulanan yang dapat Anda berikan tergantung
dari kondisi dan situasi dari kota tempat Anda dan keluarga tinggal.
Bantu juga anak-anak cara mengatur uang, mana yang lebih penting
untuk dibeli terlebih dahulu dan mana benda/barang yang tidak perlu dibeli.

Jangan menunjukkan kasih sayang dan cinta Anda dengan
cara menghujaninya dengan hadiah-hadiah yang berlebihan

“Expose kepada hal-hal yang berbau materi dan bersifat kekayaan akan
memberikan dampak, kerinduan dan keinginan akan hal-hal yang berbau
materi pada diri anak-anak” begitu menurut Karen Bohlin EdD, Direktur dari
Center for Advancement of Ethics and Culture. Lambat laun dengan
berjalannya waktu pola pikir anak akan menjadi sangat materialistis.
Anda harus mengkondisikan sebuah suasana dimana anak-anak menjadi
anak-anak yang bersyukur dan jawaban yang didapat jika kita menanyakan
kepada mereka setelah mereka dewasa : kira-kira pengalaman masa kecil
yang paling berkesan? Jawaban mereka bukanlah hadiah-hadiah
yang pernah mereka terima. Mereka akan menjawab pertanyaan kita
dengan pengalaman yang manis ketika membantu ibu membuat
kue kering untuk Lebaran, Kue Bolu Kukus terenak di dunia buatan Nenek
contohnya atau menemani Ayah ke bengkel motor/mobil. Kasih yang
tidak terbatas dan tidak materialistis dari orang tua, ini lah yang sangat
diperlukan oleh anak-anak kita. Semoga mereka menjadi anak-anak
yang bersyukur atas rizki dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya. (Sylvie Gill)

Disadur dari : Ladies’ Home Journal
Artikel dari : http://wrm-indonesia.org
Image diambil dari : http://www.gettyimages.com

No comments: