Thursday, August 11, 2005

Deteksi dini terlambat bicara

Selasa, 14 Sep 2004 11:47:05 WIB

Pentingnya Deteksi Dini Keterlambatan Bicara Pada Bayi
dan Anak
Oleh : dr. I G. Ayu Partiwi Surjadi, SpA, MARS

Seringkali orangtua baru datang menanyakan pada
professional yang menangani masalah perkembangan pada
saat anaknya belum bicara saat berusia 18 bulan atau 2
tahun. Sementara 3 tahun pertama otak merupakan organ
yang sangat pesat pertumbuhan dan perkembangannya.
Periode perkembangan pesat ini dimanfaatkan untuk
melakukan terapi, seandainya anak mengalami gangguan
pertumbuhan dan perkembangan. Karena itu deteksi dini
merupakan hal yang sangat penting agar intervensi atau
penatalaksanaan stimulasi dapat segera dilakukan.

Dua belas bulan pertama yang penting

Bicara merupakan suatu tahap perkembangan yang
sebenarnya telah dimulai sejak masa bayi. Tahap bicara
ini justru mesti diperhatikan sedini mungkin, Karena
pada tahap ini dapat dijadikan parameter ada atau tidak
gangguan perkembangan pada seorang anak. Tahap-tahap
perkembangan lain seperti motor kasar-halus,
sosialisasi/interaksi tentu saja mempunyai peranan
penting dalam menentukan optimal atau tidaknya
perkembangan anak.

Penelitian yang dilakukan di Klinik Perkembangan Anak RS
Bunda Jakarta pada tahun 2003 terhadap sekitar 60 orang
anak, menunjukkan belum bicara merupakan keluhan
sebagian orang tua, yang pada akhirnya didiagnosis
sebagai Gangguan Perkembangan Multisistem (Multisystem
Development Disordes/MSDD) , salah satu bentuk kelainan
perkembangan yang bermanifestasi sebagai gangguan relasi
dan komunikasi yang tampaknya meningkat ditemukan
akhir-akhir ini. Dari 60 kasus tersebut hanya sebagian
sebagian kecil saja yang datang pada usia kurang dari 1
tahun. Kegagalan dalam relasi dan komunikasi pada
periode usia 0-3 tahun ini tidak dipandang sebagai suatu
defisit yang permanent tetapi dianggap suatu kondisi
yang masih sangat berubah dan berkembang.

Memang hal ini tidak mudah, namun kalau orangtua atau
ibu jeli, dia segera akan tahu ada sesuatu pada anaknya.
Apalagi, bila seseorang ibu sudah mempunyai pengalaman
merawat seorang anak. Ke 60 anak yang datang ke Klinik
Perkembangan Anak RS Bunda Jakarta dengan terlambatnya
bicara pada tahun 2003 tersebut, bila ditelusuri ke
belakang ternyata sejak bayi mereka memang telalu diam
atau tidak mengoceh sesering bayi-bayi lain yang normal.
Jadi 12 bulan pertama kehidupan seseorang anak adalah
masa yang sangat penting untuk mendeteksi pertumbuhan
dan perkembangannya.

Otak dan Perkembangan Bicara

Otak terdiri dari otak besar, otak kecil dan batang
otak. Otak besar terdiri dari 2 belahan yaitu belahan
otak kiri dan otak kanan. Fungsi otak kiri adalah
terutama berperan dalam perkembangan bahasa dan bicara
karena mengatur kemampuan berbicara, pengucapan kata dan
kalimat, pengertian pembicaraan orang, mengulang kata
dan kalimat di samping kemampuan berhitung, membaca dan
menulis. Fungsi otak kanan adalah berperan dalam bahasa
non verbal seperti penekanan dan irama kata, fungsi
pengenalan situasi dan kondisi, pengendalian emosi,
kesenian dan kreativitas, dan pola berpikir secara
holistik. Kedua belahan otak berhubungan melalui suatu
jalinan serabut saraf dan kerjasama terjadinya melalui
suatu bagian yang disebut korpus kalosum, walau untuk
suatu aktifitas tertentu salah satu bagian otak yang
akan berpengaruh.

Dalam perkembangannya kedua belahan otak akan mengalami
spesialisasi atau "laterisasi". Pada 2 tahun pertama
belahan otak kanan lebih berkembang selanjutnya baru
otak kiri. Karena itu pada periode ini sering kali
seorang memakai tangan kirinya sebagai reaksi untuk
melambaikan tangan , memberi atau meminta. Seringkali
orangtua pada periode ini mengarahkan anak untuk memakai
tangan kanan untuk melakukan berbagai aktifitas
(sehubungan dengan budaya timur dimana tangan kanan
dihubungkan dengan kesopanan misalnya dalam hal memberi,
meminta atau melambaikan tangan). Hal ini mungkin akan
menimbulkan masalah pada anak yang memang nantinya akan
"kidal". Anak yang punya kecenderungan "kidal", belahan
otak yang mengatur bicara dan bahasa mungkin terletak di
belahan otak sebelah kanan. Mengarahkan anak "kidal"
untuk memakai tangan kanannya dapat mengganggu
perkembangan bahasa dan bicara anak. Pemantapan otak
yang tejadi pada usia 6-7 tahun, sehingga otak kiri
selanjutnya dikenal sebagai otak yang dominan yang dalam
keadaan sehari-hari tercermin dari kecenderungan anak
memakai tangan kanannya.

Bahasa yang dipergunakan

Bahasa mengandung symbol untuk bertukar informasi.
Kemampuan berbahasa lebih pada kemampuan yang dapat
dinilai/dilihat. Perkembangan bahasa dan bicara biasanya
digambarkan sebagai berikut :

Bahasa reseptif yang sudah ada pada masa preverbal
adalah masa mulai tangisan pertama sampai keluar kata
pertama anak. Bayi memproduksi bahasa prelinguistik yang
biasanya sesuai dengan pengasuhnya. Bahasa yang semula
dikeluarkan adalah cooing atau suara seperti "vokal"
tertentu (seperti "au" atau "u"). Tahap prelinguistik
ini biasanya terdengar pada saat bayi berusia 4-6
minggu.
Bahasa ekspresif atau masa verbal adalah kemampuan
seorang anak untuk bicara dengan mengeluarkan kata-kata
yang berarti (biasanya terjad pada usia 12-18 bulan),
kata "mama" atau "papa".

Selain kedua jenis bahasa tersebut dikenal pula "bahasa
visual". Tahap bahasa yang berhubungan dengan emosi ini,
muncul dalam beberapa minggu setelah kelahiran bayi.
Bahasa visual yang dapat dilihat pada seorang bayi atau
anak antara lain :
Senyum sosial yang terjadi pada saat bayi berusia
4-6 minggu
Bayi usia 2-3 bulan akan mulai memperhatikan orang
dewasa yang sedang bicara dan ketika orang dewasa
tersebut berhenti bicara, bayi akan mengeluarkan
suara lagi. Interaksi seperti ini merupakan dasar
adanya interaksi pada seorang anak, yang merupkaan
awal dari tahapan bicara.
Pada usia 4-5 bulan harus terlhat mencari sumber
suara
Pada usia 6-7 bulan bayi akan menikmati permainan
seperti "ciluk ba"
Usia 9 bulan bayi mulai menggunakan tangannya
untuk melakukan kegiatan sederhana seperti
"melambaikan tangan" sebagai ekspresi interaksi
sosial
Pada usia 9-12 bulan bayi memperlihatkan
keinginannya pada suatu obvek dengan meraih , atau
menangis bila tidak mendapatkannya
Pada usia 10-12 bulan bayi mulai menggunakan
jarinya untuk menunjuk sesuatu yang menarik sambil
berbagi pada orang lain.
Instinct orang tua "jitu"

Telah disebutkan tadi bahwa bicara atau komunikasi itu
sebenarnya dimulai sejak masa bayi. Bayi normal menangis
dan membuat aktifitas gerak dan orang tua belajar
bereaksi terhadap tangisan dan gerakan bayi sehingga
terjadi interaksi. Melalui pengalaman interaksi bayi
belajar bahwa dengan menangis sikap orang tua akan
berpengaruh. Interaksi juga terjadi pada saat bayi
mengeluarkna suara dibalas oleh orangtuanya.
Aktivitas-kativitas tersebut berpengaruh dalam
perkembangan bicara dan bahasa bayi (lihat tabel
perkembangan bicara pada bayi dan anak).

Dengan mengerti tahap-tahap bicara pada bayi/anak
diharapkan penemuan kasus gangguan bicara dapat segera
ditemukan. Tidak seperti yang saat ini terjadi, yaitu
bila orang tua mempertanyakan mengapa anaknya belum
bicara itu sebenarnya bahasa yang dimaksud adalah bahasa
ekspresif. Padahal sebelumnya anak melalui tahap bahasa
represif dan bahasa visual. Bahasa visual atau disebut
juga "bahasa tubuh" merupakan bahasa bayi atau anak.
Bahasa ini seperti telah dikemukakan sebelumnya tampak
sebagai perubahan ekspresi muka atau sikap, yang
mencerminkan apakah seorang bayi atau anak dalam keadaan
gembira, marah, tidak mau diganggu atau keadaan yang
berhubungan dengan emosi lainnya. Bahasa visual ini
kurang berkembang pada anak-anak yang termasuk golongan
spectrum autisme. Bahasa visual ini merupakan salah satu
tahapan bicara pada seorang bayi/anak yang dapat dipakai
untuk mendeteksi apakah seorang anak terlambat bicara
sebelum bahasa ekspresifnya timbul.

Ada sekitar 9 tanda yang dipakai bayi untuk
mengekspresikan perasaan bayi sebelum bayi bisa bicara
yaitu :
Tertarik akan sesuatu,tampak bayi memperhatikan
dengan melihat dan mendengar sesuatu (biasanya
alis matanya akan sedikit tertarik ke bawah atau
ke atas)
Menikmati, bayi tersenyum sambil membuka bibir
Surprise, wajah disertai alis terangkat, mata
lebih lebar dengan mulut membentuk huruf "o"
Distrese, bayi tampak menangis, alis berkerut,
dengan sudut mulut ke bawah
Marah, muka bayi tampak lebih merah, mata mengecil
Takut, kulit bayi tampak lebih pucat, dingin,
bergetar atau bulu berdiri
Malu, diperlihatkan dengan bulumata yang lebih
tertarik ke bawah, tonus otot di wajah dan leher
berkurang yang menyebabkan kepala bayi tertarik ke
bawah
Jijik, diperlihatkan dengan mulut dan lidah
berkerut
Tak suka bau tertentu,mulut dan hidung bayi
terangkat dengan kepala sedikit manjauh
Ekspresi bayi diatas biasanya dengan mudah diketahui
orangtua. Beberapa orangtua memiliki instinct cukup
tajam sangat membantu penemuan kasus dengan gangguan
perkembangan. Orangtua sebaiknya tidak mengabaikan
"instinct"nya bila merasa ada sesuatu pada anaknya maka
orangtua harus waspada dan segera membawa anaknya ke
dokter. Beberapa penelitian telah membuktikan bahwea
ketajaman instinct orangtua tersebut, sehingga dokter
biasanya tidak mengabaikannya. Mungkin kecurigaan
orangtua tidak bisa dipastikan kebenarannya dalam satu
kali pertemuan. Itu sebabnya, dokter mungkin akan
meminta mereka untuk datang kembali 1 atau 3 bulan lagi.
Ada beberapa tahap bicara yang sebaiknya diperhatikan
orangtua, dijabarkan sebagai berikut :





Usia
Kemampuan
0-1 bulan
Respons bayi saat mendengar suara dengan
melebarkan mata atau perubahan irama
pernafasan atau kecepatan menghisap susu
2-3 bulan
Respons bayi dengan memperhatikan dan
mendengar orang yang sedang bicara
4 bulan
Menoleh atau mencari suara orang yang
namanya dipanggil
6-9 bulan
Babbling, mengerti bila namanya disebut
9 bulan
Mengerti arti kata "jangan"
10-12 bulan
Imitasi suara, mengucapkan mama/papa dari
tidak berarti sampai berarti kadang meniru
2-3 kata Mengerti perintah sederhana seperti
"Ayo berikan pada saya"
13-15 bulan
Perbendaharaan 4-7 kata, 20% bicara mulai
dimengerti orang lain
16-18 bulan
Perbendaharan 10 kata, beberapa ekolalia
(meniru kata yang diucapkan orang lain), 25%
dapat dimengerti orang lain
22-24 bulan
Perbendaharan 50 kata, kalimat 2 kata, 75%
dapat dimengerti orang lain
2-2,5 tahun
Perbendaharan > 400 kata, termasuk nama,
kalimat 2-3 kata, mengerti 2 perintah
sederhana sekaligus
3-4 tahun
Kalimat dengan 3-6 kata ; bertanya,
bercerita, berhubungan dengan pengalaman,
hamper semua dimengerti orang lain
4-5 tahun
Kalimat degan 6-8 kata, menyebut 4 warna,
menghitung sampai 10

Untuk memudahkan orangtua ada beberapa tahap bicara yang
dapat dijadikan parameter. Seperti telah dijelaskan
bahwa semakin dini diketahui adanya gangguan
perkembangan, semakin cepat dapat dilakukan intervensi
berupa stimulasi. Orangtua harus mulai waspada bila :
Pada usia 6 bulan, bayi tidak melirik atau menoleh
pada sumber suara yang datang dari belakang atau
sampingnya
Pada usia 10 bulan, bayi tidak merespons bila
dipanggil namanya
Pada usia 15 bulan, anak tidak mengerti atau
merespons terhadap kata "tidak" atau "jangan"
Pada usia 21 bulan, anak tidak merespons terhadap
perintah : duduk. Kesini, atau berdiri
Pada usia 24 bulan, anak tidak dapat menunjuk dan
menyebutkan bagian tubuh seperti mulut, hidung,
mata atau kuping.

No comments: