Di Indonesia, kasus pertama dikonfirmasi awal Maret, dan segera setelah diumumkan kasus tersebut, maka semua warga dikarantina melalui 'Belajar, Bekerja dan Beribadah di Rumah'. Mall dan Toko - toko yang tidak berhubungan dengan hajat hidup manusia, ditutup. Tempat - tempat ibadah juga ditutup. Kantor - Kantor juga sama. Bandara, terminal dan stasiun hanya melayani logistik dan penumpang dengan kondisi darurat serta para petugas medis dan pemerintahan. Pemerintah juga melarang kegiatan Mudik, yang merupakan rutinitas tahunan warga Indonesia.
Semua keluarga berkumpul di rumah, hal ini dimaksudkan untuk memperkecil kemungkinan bertemu dengan penderita maupun orang tanpa gejala ketika keluar rumah. Pemakaian masker diwajibkan bagi semua orang bila memang terpaksa harus keluar dari rumah. Saat mau memasuki rumah, harus segera mencuci tangan dengan sabun dan mandi, serta memisahkan semua peralatan juga pakaian yang dipakai diluar rumah.
Untuk sistem pembelajaran anak-anak sekolah maupun perkuliahan, semua dilakukan secara daring atau online. Baik melalui pertemuan virtual, google classroom maupun WhatsApp. Bagi anak kota, kegiatan ini berjalan dengan sedikit kendala seperti sinyal dan kuota internet, tapi bagi anak di wilayah pedesaan, tentu saja hal ini tidaklah memungkinkan karena kendala perangkat dan juga sinyal internet. Sehinggga ada guru - guru yang berinisiatif mendatangi para muridnya satu persatu agar muridnya tetap bisa belajar.
Ketika semua orang dikarantina, menyebabkan semua anggota keluarga kumpul di rumah. Menghabiskan banyak waktu di rumah, bercanda dan berkegiatan bersama. Yang memang biasanya jarang terjadi, karena kesibukan masing-masing anggota keluarga. Rata-rata keluarga mengisinya dengan memasak bersama. Membuat menu baru dan membuat kue baru. Ada hal yang harus disyukuri dengan adanya wabah ini, terlepas dari semua kesulitan yang kita alami, yaitu kita jadi lebih mengenal anggota keluarga kita. Menghabiskan waktu 24 jam bersama, selama beberapa bulan lamanya. Muncul kebosanan pasti, tapi percayalah, tempat paling aman adalah rumah. Dengan kita mematuhi peraturan pemerintah untuk tetap di rumah, maka kita sudah menjadi pahlawan, memutus rantai Covid-19.
Kelak, kita akan bercerita pada cucu dan buyut kita tentang tahun 2020 ini.