Wednesday, December 21, 2016

Mengayuh Sepeda



Aku mencintai olahraga bersepeda seperti aku mencintai setiap bagian dalam kehidupan
Bersepeda mengajariku, untuk menikmati setiap kondisi
Kadang jalan yang kita lewati lurus halus, tapi lebih banyak juga jalan terjal dan berbatu, kemudian melewati jalan halus kembali
Allah menghadirkan kesulitan tapi kemudian memberi kemudahan.
Mengayuh sepeda mengajariku, jalur yang kulalui kadang turunan tapi tak lama kemudian harus melewati tanjakan
Saat turun, kita seperti melayang tertawa menikmati angin, tapi saat tanjakan, kita harus kerahkan tenaga lebih agar tetap sampai di puncak
Entah kebahagiaan maupun cobaan yang Allah berikan hari ini, toh pasti semua akan terlewati.
So, enjoy every moment, love your family, love your friends and appreciate every gifts.
Love Our Life  

Tuesday, November 22, 2016

Melihat Kebaikan


Hari, Pak Oman, guru Alquran Hadist di sekolah kakak, memberi tugas ke murid-murid di kelas 7.2, menulis nama mereka di selembar kertas, kemudian kertas tersebut diputar berkeliling dan saling bertukar. Setiap murid harus menulis kebaikan dari nama murid yang tertera di kertas tersebut. Setelah semua murid mengisi seluruh lembar kertas, maka kertas atas nama diri mereka sendiri akan kembali mereka pegang. Pak Oman mengatakan kepada murid-murid, pelajaran hari ini adalah, kita lebih mudah melihat keburukan orang lain ketimbang kebaikannya.

Sesampainya di rumah, Agi menceritakan hal tersebut dengan gembira sembari memberikan selembar kertas yang tertera namanya. Alhamdulillah, terima kasih pak guru yang sudah mengajarkan sesuatu yang berharga pada anak saya, sore ini saya menambahkan pesan ke Agi, bahwa ketika mengingat seseorang, maka ingatlah semua kebaikan yang dilakukan orang tersebut, maka kita akan berbahagia.

Selembar kertas itu juga membuat saya lega, menjawab kegalauan hati saya. Hal yang sangat saya khawatirkan saat Agi menginjak usia ABG adalah, bisakah Agi beradaptasi dengan baik dimanapun dia berada, bisakah dia diterima dengan hangat oleh lingkungan, mampukah dia bisa bersahabat dengan siapapun. Karena menurut saya, memiliki banyak teman dan disayang oleh banyak orang, itu lebih utama. Karena hal itu akan membuat dia merasa nyaman dan aman. Tak harus terkenal, tapi setidaknya dia merasa diterima. Selanjutnya, untuk hal lain pasti akan mengikuti. Prestasi akademik yang bagus adalah sebuah bonus. Semoga Agi selalu dikelilingi sahabat-sahabat yang memberi kebahagiaan.

Monday, November 14, 2016

Wonderful Life : the book


Setelah bertemu dengan Ibu Amalia Prabowo dan Aqil di Happy Parenting, dan menonton film 'Wonderful Life' yang mengisahkan perjalanan hidup mereka, akhirnya mama mendapat bukunya. Saat datang ke Gramedia Big Sale, hari Sabtu yang lalu di Kompleks pergudangan Taman Tekno, si kakak menemukan buku ini. Awalnya mama nggak tahu, pas sampai di rumah, si kakak menunjukkan buku itu ke mama. Akhirnya rasa penasaran ini, hilang sudah. 

Isi bukunya sebenarnya sederhana, berisi gambar-gambar karya Aqil dan ilustrasi dari Ibu Amalia Prabowo, yang luar biasa adalah, ajakan dan motivasi dari Ibu Amalia yang menginspirasi dan juga imajinasi Aqil yang sungguh 'liar' dalam setiap gambarnya. Dan Ibu Amalia tidak pernah memberi batasan pada imajinasi Aqil, sehingga semua karya gambarnya sangat luar biasa, walau kadang diluar dari bayangan kita. Justru imajinasi-imajinasi ini yang 'mahal'. Tidak semua anak atau orang dewasa bisa memilikinya. 

Buku ini membuka mata hati saya, ke depannya, anak-anak mau berkarya seperti apa, saya akan membebaskan mereka, yang terpenting tidak menyakiti atau merugikan orang lain atau lingkungan sekitarnya. Dan tentu saja, anak-anak berbahagia dengan karyanya itu. 

Thursday, November 10, 2016

Semangaaaat

Semangat itu,
Ketika di pagi hari yang super sibuk seperti biasa, ternyata harus mengantarkan buku si kakak yang ketinggalan ke sekolahnya, dan ketika sampai disana, menyaksikan anak-anak melaksanakan upacara bendera dan pas sedang dikumandangkan lagu Indonesia Raya dengan iringan Marching Band. Langkahku terhenti, hati terasa campur aduk, terenyuh, bangga dan bersemangat. Selamat Hari Pahlawan, terima kasih untuk semua pahlawan yang berkorban segala-segalanya untuk bangsa Indonesia tercinta ini.

Selalu semangat untuk terus berkarya ya untuk kita semua. Bekerja dengan keras, berprestasi dengan gigih, dan bersumbangsih sesuai dengan kemampuan dan ketrampilan yang kita miliki. Mulai dari hal kecil, mulai dari diri sendiri. Semanggaaat!!!!

Wednesday, November 09, 2016

Happy Parent


Beberapa waktu lalu, saya mengikuti mini seminar Happy Parenting, saat mendampingi adek Yoshi mengikuti Gramedia Science Day. Dalam sesi Happy Parenting yang diisi oleh Ibu Amalia Prabowo, beliau berkisah tentang kisah hidupnya bersama anaknya Aqil, yang divonis menyandang penyakit diseleksia. Dalam perjalanannya, akhirnya Ibu Amalia memilih keluar dari pekerjaan kerennya di perusahaan besar, untuk bisa fokus mendampingi Aqil. Kisah mereka dikisahkan dalam film Wonderful Life.

Menurut Ibu Amalia, untuk membuat anak kita percaya diri dan berbahagia setiap hari, maka orang tua terutama Ibu terlebih dahulu harus BAHAGIA. Karena, saat seorang ibu berbahagia, maka ibu akan bisa mendidik dan mendampingi anaknya dengan bahagia juga. Kalau semuanya dijalani dengan bahagia, maka semua akan positif. Saat anak belajar, orang tua harus mengkodisikan mereka se-rileks mungkin. Semua pengetahuan akan lebih mudah dicerna, bila anak-anak enjoy dan menikmati pembelajarannya. Orang tua hanya bisa memfasilitasi bakat dan minat anak. Tak perlu memaksakan anak untuk menyukai suatu bidang tertentu, karena setiap anak pasti memiliki bakat masing-masing.

Mungkin saja, ada anak yang kurang bagus prestasi akademiknya, tetapi jago dalam menggambar atau bidang olahraga atau bidang lain. Kita tak perlu khawatir, kelak anak kita akan bisa meraih masa depannya bila kita dukung dan tidak memaksakan. Ucapkan kata-kata yang menyenangkan setiap hari, ungkapkan rasa sayang dan cinta kita ke anak kita setiap saat. Kata-kata positif akan membuat anak lebih percaya diri dan berpikir semua hal itu menyenangkan. Dengarkan cerita-cerita seru anak kita di sekolah, di lingkungan. Tertawalah bersama-sama.

Kebahagiaan itu sederhana, saat anak-anak tertawa lepas bersama mama papa, itu adalah kebahagiaan yang sangat riil. Sharing dari Ibu Amalia sangat menginspirasi saya. Saya mencoba menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan anak saya. Dan memang hasilnya, sangat luar biasa. Saya dan anak-anak merasa lebih bahagia. Terima kasih Ibu Amalia, yang sudah berbagi cerita kepada kami. Semoga kita semua selalu berbahagia, Aamiin.


Tuesday, November 08, 2016

Hujan

Bagi orang dewasa, hujan mungkin kadang-kadang terasa membuat repot, karena merasa terganggu atas rencana kegiatan yang sudah disusun sebelumnya. Walau setiap orang sadar bahwa hujan adalah berkah untuk bumi. Tapi pada situasi tertentu, kadang kita kesal dengan hujan, karena membuat kita malas kemana-mana dan acara pun menjadi batal. Jalanan basah dimana-mana. Ketika memutuskan untuk tetap pergi juga harus memakai jas ujan atau membawa payung. Lumayan repot.

Tapi, bagi anak-anak, hujan itu sungguh mengasyikkan. Karena mereka bisa bermain air dengan bebas. Lihat saja, anak-anak akan tetap memilih pulang sekolah dalam kondisi hujan dan baju menjadi basah ketimbang menunggu hujan reda. Semakin basah badan, semakin asyik. Air adalah hal yang sangat menyenangkan dan membahagiakan bagi anak-anak. Kadang, anak saya merayu supaya mereka diperbolehkan bermain di hujan. Anak-anak tidak akan takut sakit atau masuk angin. Orang tua lah yang membuat kekhawatiran dalam dirinya sendiri. Orang tua takut anaknya masuk angin,pusing kepala, sakit dan besoknya tidak bisa masuk sekolah.

Padahal kalau kita ingat-ingat kembali, saat kecil kitapun senang sekali dengan namanya air dan air hujan. Dan orang tua kita pun saat itu, melakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan sekarang ke anak kita, melarang main hujan. Mungkin hanya beberapa orang tua saja yang memperbolehkan anaknya bermain air hujan, karena memang mereka sadar bahwa, dunia anak-anak ya bermain dan bermain di saat hujan sungguh membuat hati senang. Jadi, sesekali boleh ya kita membiarkan anak kita bermain saat hujan. Biarkan mereka menikmati rahmat Allah yang dibutuhkan semua mahluk.


Friday, November 04, 2016

Perjuangan

Saya meyakini, setiap orang memiliki perjuangan dan cerita masing-masing, bahkan untuk anak keturunan milyader sekalipun. Bagi saya, setiap perjuangan akan membuat kita lebih kuat menjalani kehidupan. Bahkan kita akan merasakan kebahagiaan yang lebih besar saat bisa melewati sebuah perjuangan, Tapi kebahagiaan itu sering terasa pada jalan atau proses, bukan saat meraih. Karena pada dasarnya, saat kita sudah menggenggam sesuatu, toh pada suatu saat kita harus melepaskan juga. Jadi, kita harus menikmati proses bukan?

Seorang Ibu berhasil membuat saya terenyuh setiap kali berpapasan. Biasanya saya melihat beliau saat mengantar atau menjemput Yoshi. Hati saya selalu langsung berdesir dan mata langsung berkaca, karena beliau selalu menaiki sepeda itu dan anaknya yang sudah agak besar itu (mungkin kelas 5 SD) selalu ada di belakang, membonceng sepeda beliau itu. Pemandangan itu membuat saya teringat akan bapak ibu saat masih berjuang untuk membesarkan saya dan adik - kakak saya. Wajah ibu itu tak pernah lesu, selalu penuh semangat untuk mengayuh sepedanya, walaupun saat harus melewati jalan menanjak yang cukup terjal. Sungguh membuat saya selalu terkagum. Semoga Ibu dan anaknya itu selalu dalam lindungan Allah, diberi kebahagiaan dunia dan akhirat, Aamiin.

Saya yakin, saat harus mengantar dan menjemput anaknya dengan sepeda, si Ibu tidak pernah merasa sedih atau rendah diri, walau banyak sepeda motor dan mobil yang lalu lalang. Tampak pada wajahnya yang selalu tersenyum. Saya yakin, beliau selalu menikmati setiap kayuhan sepedanya. Dan setiap kayuhannya tersimpan doa untuk anaknya, kelak anaknya akan menjadi anak yang sukses dan bisa berbahagia serta membahagiakan beliau.

Bagi saya, perjuangan yang harus saya lalui sekarang adalah, menjadi sahabat anak - anak yang mulai beranjak dewasa. Dengan ketegasan dan kelembutan, harus bisa menemani anak-anak. Mendengarkan setiap cerita dan curhatan mereka. Mendampingi dan menyemangati mereka saat mulai letih menjalani hari. Masalah mereka mulai rumit, pelajaran sekolah yang tidak mudah, pergaulan yang mulai kompleks. Semoga semangat kami terus ada dan tak pernah turun drastis karena perjuangan masa remaja mereka baru dimulai saat ini. Semoga Allah selalu memberi kami kekuatan. Aamiin.