Wednesday, November 16, 2005

Masalah Klasik : Pengasuh Baru

Sepulang mudik dari kampung kemarin, saya terpaksa membawa pengasuh baru buat dek agi. pengasuh lama sebenarnya pengen ikut balik ke jakarta lagi, tapi karena anaknya dia ga ada yang jagain, akhirnya dia lebih memilih jaga anaknya aja di kampung.

Masalah klasik kembali muncul. Pengasuh Baru, berarti mengajari orang lagi. Dan ini adalah hal yang paling bikin saya stres. setiap kali ganti pengasuh, sayalah orang yang paling stress. Saya dan suami juga harus merelakan ikut bangun subuh2, ikut beres2 rumah. ini kali ketiga, saya harus mengajari pengasuh baru.

Saya adalah tipikal orang yang pengennya serba prefect, saya bukan tipe orang yang bisa sabar menghadapi kerja orang yang lelet. makanya, hal pergantian ini pasti bakal menyita otak dan pikiran saya, energi lahir bathin pokoknya. pengasuh yang pertama dulu, lumayan lah kerjanya untuk ukuran anak gadis usia 16 tahun. pengasuh yang kedua, karena udah pernah handle bayi, kerjanya juga palign bagus.

Sebenarnya saya pengen sekali pengasuh yang kedua ikut balik ke jakarta, tapi apa hendak di kata. pengasuh yang ketiga ini, sampai sekarang belum bisa membuat hati saya merasa sreg. walau usia udah 20an tahun, tapi mungkin karena dia juga cuman lulusan SD, jadinya otak dan kepinteran dia juga jauh dari apa yang saya harapkan. untuk masalah sopan santun juga membuat saya dan suami geleng-geleng kepala.

Wadow, pengen banget treak2 deh. pokoknya, saya pasti stres banget seperti ini bila harus berurusan dengan orang seperti itu. soal masakan, waduh, jauh banget deh dari harapan. soal jaga dek agi, ini yang paling parah. mungkin karena dia orang kampung, yang terbiasa menjagai adiknya hanya dengan menggendong dan memberi makan. jadinya, dia sama sekali belum bisa membuat dek agi nyaman di dekat dia.

Wadow wadow, pokoknya stres berat deh. harus mengajari semuanya dari nol. terus, kayaknya saya harus extra extra extra sabar menghadapi rewang baru ini. Semoga Allah memberikan kesabaran yang cukup untuk saya, supaya tidak mengambil keputusan yang babibu.wekekeke....